Akhirnya...
setelah mati rasaku ini, aku sanggup menulis lagi.
Ternyata...
di atas sedih yang tak berujung ini, masih ada senyum dan sukacita yang tercipta.
Aku mau melanjutkan hidupku lagi.
Melanjutkan mimpi-mimpiku, mewujudkannya.
Terus berkarya dan melanglang buana di tempatku bekerja, sebagai ucapan syukurku padaNya atas berkat, kesempatan, dan pembelajaran yang tiada henti, menghargai kepercayaan yang sudah diberi.
Terus mencintai ULOS-ulosku, mengkreasikannya hingga banyak orang yang makin mencintainya... sesuai harapanku, harapan kami,,, halakhita.
Membahagiakan Papaku, Mamaku, Ricoku, Meikyku, dan Ikaku.
Menyayangi hati orang-orang terdekatku, yang bisa mencintaiku dengan tulus dan tak henti.
Yang lainnya... nanti sajalah itu...
Aku mengimani dan mengamini... Tuhan akan menuntun langkahku.
-saatku terjaga-
23 August 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
semua yang namanya manusia pasti akan mati
ReplyDeletetapi orang muda seperti Lidya
matinya nanti aja, seribu tahun lagi (hi hi hi)
God bless u
kata terakhirnya kek lirik lagu yah...ehehehehe...
ReplyDeleteittor pahojot maa..
Ribakkon..!!! ekekekeeeeke..
Blog yang bagus. Agak melankolis, but I wouldn't expect any less from a Batak girl. :p~~
ReplyDeleteHARUS bisa bangkit dong! :)
ReplyDeleteBersyukur karna sudah bisa mnulis lagi yah! :)
Keputusan yang bagus untuk bangkit kembali.
ReplyDeleteTerus berkarya dan bersemangat ya ka.
We lapiyu....
Salam kenal. Sesekali mampir ya ke blog saya. Sukses.
ReplyDelete*Big hugs and Big Kiss*
ReplyDeleteSemuanya pasti ada masanya kak
Running to Stand Still ....
Love u dear sista,
cheers
Terkadang kita mencari apa yang sebenarnya sudah ada di dekat kita. Dan saat kita menuai kecewa, perasaan hancur dan kalah akan membunuh semangat. Jangan berlama-lama untuk menyerah dengan kesedihan itu.. Cinta tulus dari orang-orang di sekitar sudah merupakan senjata dan kekuatan paling ampuh di muka bumi ini..
ReplyDeleteDebata bahen donganmu
Sebelum ke sini, aku sempat baca sekilas bukuku yang sudah lusuh "The Art of Love" (Erich Fromm). Aku takjub karena buku yang ditulis tahun 60-an ini masih saja aktual.
ReplyDeletemungkin benar, cara kita memandang saja yang berubah, atau berubah-ubah?
mauliate da Ito. las rohangku, nang pe adong badai dalam botol hehehe...
Bangun sudah? Rentangkan tanganmu, cengkram bumi, lalu goncang. Tapi bijak ito, jangan sampai bumi 'magargar' ;-)
ReplyDeleteSetinggi apapun pendidikin wanita,kariernya,sebanyak apapun duitnya, kalu sudah terkena penyakit yang menyangkut HATI&CINTA pada akhirnya luluhlantak juga. gak nyangka!!
ReplyDeleteSemangat lagi dung To Lidya...kangen juga aku ama blog mu (orgnya juga lah)
untuk mendapatkan berkat dan rahmat dari Bapa di Surga, disamping kita harus berdamai dengan sesama, terlebih dulu berdamailahj dengan HATI kita. semoga menjadi penguat.
ReplyDeleteKunjugi kami di http://sonyeseska.blogspot.com
hihihi, ngomongin soal mati.
ReplyDelete