Mimpi tentangnya lagi.
Sepertinya aku berada di sana. Hamparan luas,,, hijau,,, rumput yang basah,,,kerbau-kerbau memamah biak. Aaah, di sanakah aku?
Aku berlari,,, terus berlari, semakin tinggi. Di bukit rumput itukah aku?
Benar! Di depanku seperti ada tembok yang besar dan tinggi sekali, gelap, seram!
Oh, ada air terjun kecil di depan sana. Benarkah aku di sana?
Aku harus membalikkan badanku.
Satu,,, dua,,, tidak! Aku takut! Tapi aku harus membuktikannya.
Satu,,, dua,,, tiga,,,
[sight]
IYA! Aku di sana! Ini nyata! Air,,, biru kehijauan,,, luas,,, pegunungan berbatas langit.
Perahu-perahu tampak keciiiilll sekali. Di hadapanku, terbentang danau itu,, indah sekali! Ternyata, aku berdiri di `halaman rumahku`.
Di depanku, ada danaumu, danauku.
Aku menangis lagi.
{pertanda apakah ini? Dipanggilkah aku?}
Itu puisi cinta Danau Toba.
ReplyDeletedatanglah ke tanah batak. Lihat Danau kita yang indah itu. Sudah mulai rusak oleh kaum kapitalis.
Semasih kunjungan sepi, ciptakan puisi terindahmu disana
Salam, dari tepian Danau Toba
thanks sudah mampir ke blogku to.
ReplyDeleteitu bukan puisi, tapi mimpi yang dalam bbrp minggu ini datang&pergi, ttg 1 tempat di Tuktuk sana, yg baru 1 kali kudatangi,, tapi berarti sekali buatku.sepertinya aku harus kembali ke sana, secepatnya :)
datanglah padaku semua hati yang letih mencari, akan kutunjukkan padamu bagaimana mangga Samosir begitu percaya :
ReplyDeletesejatinya bukan kumbang yang melakukan penyerbukan, tapi kepasrahan !
sok puitis nih aku hehehe...
Salam kenal Ito boru Hutagaol, senang membaca artikel-artikel bernas di blog ini. Tak salah laeku Monang Naipospos memberimu "Partungkoan Tano Batak Award" hehehe...
Horas.
Raja Huta
hai raja huta!
ReplyDeletesenang sekali para blogger senior ini mampir ke blogku :)
bah!aku pun bukan berpuisi to, hanya mencurahkan isi hati.
btw, mangga samosir itu sama dgn mangga ocop yang kukenal kan?^_^
mauliate
Ito,
ReplyDeleteItu panggilan.
Mau turuti kata hati atau tidak bisa tidur :-)
Kalau aku, aku pilih berangkat.
Packing camera, lengkap dan siap berangkat. 20 Mei hari libur lho ...
mgkn ini panggilan utk pulang & berkarya lah di tano batak....
ReplyDeleteato mungkin ini panggilan pulang ke tapanuli krn pilkada taput sebentar lg sudah berlangsung bere hahahha
@Ito Charlie& Tulang Barat,
ReplyDeletesepertinya begitu :)
aku mmg berencana pulang, tp baru dapat cuti minggu ke2 Juni. itu pun krn mau merayakan ulang tahun emas mamaku. gak tau deh, sempat atau gak aku ke samosir. harus sempat!
Mau disebut puisi atau tidak, apa bedanya. Haruskah semua yang indah diberi nama? :D
ReplyDeleteTulisan itu, secara ejaan dan tanda baca memang tidak rapi, tp justru karena itu dia terasa spontan, meledak-ledak, sedikit abstrak. Pokoknya persis seperti nipi, eh mimpi.
Iyalah, kurasa yg dijounya ito mulak itu.
Salam kenal.
Salam kenal juga Ito Toga.
ReplyDeleteTerima kasih sudah mengerti maksud mimpiku.Sedikit kujelaskan disini supaya lebih bisa 'nangkap' maksud mimpiku: Kenapa kusebut halaman rumahku? krn aku punya mimpi (cita2 tepatnya), nantinya aku punya tumah mungil di kaki bukit rumput itu,dan setiap pagi ketika aku membuka jendela, yang kulihat pertama kali adalah danau kita yang luar biasa itu.Dan hamparan hijau bukit rumput itulah yang jadi halaman rumahku.
Doakan saja aku bisa mewujudkan mimpi itu, atau... ada yang mau bantu akau mewujudkan mimpi itu?^_^
Horas ma di hamu!
Dago tahe, jadi malu aku bah dibilang blogger senior. Aku masih pemula sebagai blogger, baru mulai sekitar akhir tahun lalu.
ReplyDeleteTapi kalau yang ito maksud adalah blogger yang sudah lebih tua dari Ito, itu benar hehehe....
Baen ma Ito, baen ma angka nadenggan denggan i ate. Ro pe ahu ganup botari mandulo blogmu na jeges on.
Mauliate
Horas
ihiy :)
ReplyDeletemimpinya seru banget yach kak...
ya udin, di package aja dengan sangat baik mimpi2nya...biar jadi kenyataan. Setubuh kan :)
just one step closer kok kita :)
cheers
"Di Jou Au Mulak"
ReplyDeleteItu juga mimpi yang 1 bulan belakangan ini menemani mimpiku. Sampai aku tidak bisa tahan lagi menahan kerinduan dan kesedihan hati ini. 2 tahun lebih tanpa seorang yang dekat denganku di negara tetangga ini. Tanpa aroma danau toba di belakang rumahku, tanpa omelan mamaku, tanpa sapaan lembut bapakku, tanpa kenakalan 3 jagoanku, tanpa senyuman manis kakakku. Dan tanpa kesunyian yang kurasakan saat ziarah ke rumah almarhum Brataku. Rasa rindu ini makin kuat mengekangku saat aku bermimpi tentang saksang, naniura, ayam gota dan masakan batak lainnya juga onan (jumat) Balige dengan segala kesembrawutan dan beceknya :-)
Tak ada pilihan lain, sebelum akhir tahun ini aku akan menjejakkan kembali langkahku di huta hatubuan...
Balige, paima au mulak....
*Farida Simanjuntak
ReplyDeleteHai Kak, thanks uda mampir di sini.
Memang benar...kalo kangen itu uda merasuk di dada,gk ada lagi yg bisa dilakukan selain...segera berkemas, packing dan pulang! :)
Semoga keinginan kk utk segera pulang, bisa terwujud ya.
btw, kakak berada dimanakah skrg?
Horas,
ReplyDeleteApa kabar ??
Berbahagialah bagi yang sudah menikmati keindahan alam tano batak..
Ditunggu kabarnya ya...
Trims & GBU,
Franto Manik