Sebuah danau di Cile pada awal bulan ini mendadak hilang. Air di dalamnya mengalir ke sungai setelah bendungan alamiah berupa dinding es abadi yang mengelilingi danau itu mencair akibat pemanasan global.
Air bervolume sangar besar tiba-tiba menggelontor sungai. Ombak air pun menggunung seperti tsunami, seperti dijelaskan oleh ahli struktur es Center for Scientific Studies, Gino Casassa. Casassa menilai keruntuhan dinding-dinding es abadi pembendung danau itu disebabkan peningkatan suhu udara di sekitar danau.
Tahun lalu, insiden serupa juga terjadi di Cile. Saat itu, sebuah danau seluas 45 hektare (sepuluh kali luas lapangan sepak bola) di pedalaman hutan tiba-tiba raib. Yang tersisa hanya kawah berkedalaman sekitar 50 meter. Lenyap begitu saja! (BesTari)
(sumber: CHIC No.12, 4-18 Juni 2008)
aaaarrrggghhh...
Jangan sampai danauku hilang!
Hei Lid ketemu lagi di Dunia Maya
ReplyDeleteDanau Toba itu tempat eskapisme gua kalo pulang ke Sumatra dan baru2 ini masuk dalam the new World 7 New Wonder Nominee
Well it Should be right hahaha
oh ya masih suka tuh Lid n ada foto Tony's wed dibandung check it out ok
Bisa dibayangkan, berapa banyak penduduk yang akan sengsara bila danau itu rusak, apalagi bila hilang?
ReplyDeleteSai marbisuk ma Bangso Batak angka naung gabe i, dilehon rohana mangaramoti Tao Toba Na uli i.
Nice blog Lydia...
ReplyDeleteMudah-mudahan danau toba bisa mempertahankan dirinya sendiri. Kita hanya bisa membantu dengan merawatnya...Seluruh ekosistem akan menderita kalau kekeringan itu terjadi.
@marudut pasaribu
ReplyDeleteiya bang. susah sih kalo bicara soal alam, gak kuat kita ngatasinya :)
eniwei, thanks ya uda mardalan-dalan ke blogku.
ikutan jadi blogger juga?
or mmg uda tapi gk dipublish?
horas!
Aku termasuk orang yang gaptek dan tdk punya ketrampilan untuk menulis hehe...Jadi cuma bisa menikmati saja dan ngrecokin sekali-sekali.Waktu mau ninggalin komen saja aku harus barkali-kali baru berhasil. Banyak prosedurnya sih...
ReplyDeleteEniwei, rajin-rajin nulis ya biar bisa kunikmati.
Horas jala gabe.
Wah... Kak Lid... Sori baru baca postingan ini. Iya Kak Danau Toba emang ga ada duanya dan ga boleh hilang. Selama bangso batak masih memiliki kearifan lokal dan menghargai alam, Danau Toba tidak akan hilang :D
ReplyDeleteWalaupun Candi Borobudur tidak masuk kategori the 7 wonder lagi. Kita semua mengharapkan Danau Toba BISA menggantikannya..!!
ReplyDeleteVote Now..!!
Horas jala gabe
upss... (malu malu kek koala)
Horas,
ReplyDeleteKalau di Swiss Danau, tiba-tiba hilang, di Sumut, ada kekhawatiran rusaknya ekosistim Danau Toba.
Penggundulan hutan dan penanaman tanaman sejenis (monokultur) di hutan DTA Danau Toba, Peternakan Babi yang membuang limbah, Usaha Perikanan Jaring Terapaung, secara langsung menurunkan kualitas ekosistim danau ini.
Suatu saat, Danau Toba akan kehilangan kebeningannya, permukaannya, keindahannya dan keterkenalannya.
Semoga tidak terjadi.
Kunjungi http://poltak.simanjuntak.or.id
saya (hampir) setiap hari melihat danau toba, minimal 2 x sebulan melewati danau toba, rute parapat (sumatera)-tomok (samosir)..., semakin lama saya melihat, selama 25 tahun saya mengenal danau toba.. semakin saya kasihan sama danau toba.., :(
ReplyDeletetapi danau toba tak seindah dulu.
ReplyDeletekini banyak kerambah di danau toba yang bisa merusak lingkungan dan ekosistem didalamnya.
semoga pemerintah daerah dapat memilih danau toba dijadikan sebagai objek wisata atau untuk sektor perikanan..